- Orang miskin mengggap bahagia adalah dari kekayaan
- Pada nama yang harum
- Orang sakit menganggap bahagia itu ada pada kesehatan
- Orang yang berdosa menganggap bahagia itu ada pada bersihnya dosa
- Penganjur rakyat menganggap bahagia itu adalah kemerdekaan dan kecerdasan umat
Yahya bin Khalid seorang Wazir yang masyhur di dalam Daulat Bani Abbas berpendapat : Bahagia adalah sentosa perangai, kuat ingatan, bijaksana akal, tenang dan sabar menuju maksud
Zaid bin Tsabit ahli syair Rasulullah saw berkata Jika petang dan pagi seorang manusia telah beroleh aman sentosa dari gangguan manusia, itulah dia orang yang bahagia
Ibnu Khaldun berpendapat : Bahagia ialah tunduk dan patuh mengikuti garis-garis yang ditentukan Allah dan perikemanusiaan
Imam Ghozali berpendapat :Bahagia dan kelezatan sejati ialah bila mengingat Allah
Menurut Rasulullah saw, bahagia adalah tergantung derajat akalnya.
Anasir Bahagia menurut Pithagoras, Socrates, Plato, dll yaitu :
Hikmat, keberanian, Kehormatan dan adil.
Menurut Aristoteles: Badan sehat, cukup kekayaan, Nama harum, Tercapai yang dicita-citakan, tajam fikiran.
Menurut Tolstoy: Bahagia yang untuk kepentingan pribadi, dan bahagia sejati yaitu yang berguna untuk masyarakat
Menurut Imam Ghozali: Bahagia akherat, keutamaan akal budi, keutamaan yang ada di tubuh, keutamaan yang ada di luar badan, keutamaan lantaran taufiq dan pimpinan Allah.
Bahagia dan Agama: Bahagia apabila Itiqad bersih, Yakin, Iman dan Agama
Bahagia dan Keutamaan: Keutamaan Otak, dan keutamaan akal Budi
Kesehatan Jiwa dan badan.
Pengobatan jiwa (tasawuf).
Sifat-sifat yang tercela dan yang dibolehkan
Hakekat kekayaan dan hakekat kemiskinan
Orang kaya ialah orang yang sedikit keperluannya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar